Minggu, 07 September 2014

Tim jokowi siap mengambil kendali

Seorang pria berjongkok dengan memegang ayam jantannya di dekat poster di Jakarta bergambarkan presiden terpilih Joko "Jokowi" Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla pada 29 Agustus. [Bay Ismoyo/AFP] Transisi presiden Indonesia sedang giat-giatnya dilakukan setelah bulan lalu Mahkamah Konstitusi meneguhkan kemenangan pemilu 9 Juli Joko "Jokowi" Widodo. Dengan masih beberapa minggu lagi sebelum mantan gubernur Jakarta ini, 53 tahun, menjabat sebagai presiden, banyak pertanyaan tentang susunan kabinetnya dan koalisi pemerintahan masa depan yang masih belum terjawab. Salah satunya, adalah pertanyaan apakah dua partai Islam yang memihak capres yang kalah Prabowo Subianto – yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) - akan keluar dari Koalisi Merah Putih untuk bergabung dengan kubu pemerintahan baru. Beralihnya PPP dan PAN ke pihak Jokowi akan memberikan jaminan bagi dirinya mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR). "Saya bisa mengatakan jumlah orang [anggota partai] yang ingin tetap bersama Koalisi Merah Putih dan mereka yang ingin bergabung dengan Jokowi dan Kalla sama besarnya," kata Sekretaris Umum PPP M. Romahurmuziy, Selasa (2 September), seperti dikutip The Jakarta Post. Pada hari Senin (1 September), Jokowi bertemu dengan pasangan pemilu Prabowo, Hatta Rajasa, mantan menteri ekonomi dari partai PAN, Jakarta Globe melaporkan. "Kami masih berkomitmen menjadi bagian dari Koalisi Merah Putih", ujar Hatta kepada Khabar Southeast Asia pada 21 Agustus silam, ketika Mahkamah Konstitusi menolak gugatan Prabowo untuk membatalkan hasil pemilu atas dugaan penyimpangan pemilu. Sementara itu, Partai Demokrat pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan tetap netral, Kantor Berita Antara melaporkan pada hari Selasa. "Kami bukan anggota dari koalisi Jokowi-Kalla. Jadi kami akan tetap independen," kata Syarief Hasan, ketua eksekutif partai, kepada Khabar. Dia menambahkan anggota partai mana pun yang ingin bergabung dengan kabinet Jokowi memerlukan izin Yudhoyono. Kabar tentang Kabinet Sementara itu, tim transisi Jokowi tutup mulut tentang apa yang terjadi dengan potensi calon kabinet. Akhir bulan lalu, Jokowi mengatakan pembicaraan tersebut hanya akan dilangsungkan setelah ia dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober. Jokowi memiliki daftar kriteria yang harus dipenuhi para calon. Ini terdiri dari: latar belakang yang bebas dari korupsi atau pelanggaran hak asasi manusia; integritas; loyalitas; kompetensi; pengalaman manajerial dan kemampuan untuk bekerja sama. Secara terpisah, pada hari Kamis, Kompas melaporkan bahwa hasil jajak pendapat dari undangan Jokowi kepada masyarakat untuk mencalonkan orang bagi kabinetnya sudah masuk, sebanyak 162.788 orang yang memberikan suara untuk untuk kemungkinan 44 jabatan. Posisi tiga teratas perolehan suara adalah Anies Baswedan untuk menteri pendidikan, Poltak Sitanggang untuk menteri energi dan sumber daya mineral, dan Dahlan Iskan untuk menteri industri dan perdagangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar